Membedah Minyak Kutus-Kutus dari Sang Pemilik

Membedah Minyak Kutus-Kutus dari Sang Pemilik

Minyak “Kutus Kutus” sekilas mirip layaknya minyak balur lainnya misal minyak kayu putih atau telon, yang berasal dari tanaman-tanaman tertentu. Namun, bukan cuma satu atau dua, ternyata ada paduan 69 bahan dari tujuh unsur tanaman yaitu daun, akar, kulit, batang dan bunga dalam minyak karya Servasius Bambang Pranoto itu.

“Kutus Kutus adalah unsur bumbu, dikarenakan 80 persen bahannya dari bumbu. Pertama kali 49 bahan saat ini 69 bahan. Kenapa 49? Dari 7 jenis, 7 unsur (daun, bunga, akar, kulit batang, batang, pembawa dan panas dan totalnya 49),” ujar dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat belum lama ini.

Mengapa mesti tujuh unsur? Hal ini merujuk pada pandangan pentingnya keharmonisan dalam sebuah obat yang terpenuhi bersama ada ketujuh unsur tersebut khasiat minyak kutus kutus .

Pria yang raih gelar doktor di bidang ekonomi itu selanjutnya mengimbuhkan 20 bahan lagi supaya keseluruhan bahan menjadi 69, yang diklaim mampu melawan kanker ditambah 11 minyak esensial dan minyak kelapa. “Karena saat ini banyak yang kena kanker. Saya memasukkan unsur-unsur yang untuk melawan kanker, jadinya 69 bahan. Hampir 90 persen mampu dimakan (bahan) sebagai bumbu atau sayuran misalnya,” tutur dia.

“Kutus Kutus paduan jejamuan, kita infuse mirip minyak kelapa, ditambah 11 minyak esensial juga minyak kayu putih, minyak adas. Kombinasi pada jamu dan minyak,” sambung Bambang.

Dia mendapatkan bahan-bahan ini dalam perenungannya sepanjang dua sampai tiga hari usai terperosok ke lubang supaya ke dua kakinya tidak mampu dia kendalikan. Selain hasil merenung, Bambang juga sebetulnya telah mempelajari jejamuan sejak th. 1988, saat itu dia tetap menjadi karyawan di tidak benar satu perusahaan di Jakarta.

“Dari minyak itu menyembuhkan aku sesudah tiga bulan, aku bagi ke teman-teman dan itu menyembuhkan. Ada saran dari teman, disuruh jual. Mungkin ini mampu membawa aku ke pencapaian baru. Akhirnya aku produksi,” tutur dia.

Perlahan, Bambang mengawali usaha minyak Kutus Kutus bersama jumlah produksi awal 5.000 dan kini menjadi 500 ribu botol per bulan. Pada Desember ini, dia mencatatkan penjualan 4,7 juta botol sejak November.

Di balik sebuah minyak agen minyak kutus kutus bayi

Bambang punyai alasan tertentu mengapa Kutus Kutus datang dalam bentuk minyak bukannya oral atau bentuk lainnya. Dia merujuk pada penyembuhan era Mesopotamia. Saat itu penduduk lebih mengandalkan mengfungsikan bentuk minyak ketimbang oral yang sama juga bersama perlindungan racun.

Selain itu, berat style minyak yang apalagi lebih kecil dari air menjadikannya lebih gampang terserap kulit. Kalaupun minyak yang digunakan berbahaya, tubuh bakal langsung bereaksi.

Alasan lainnya, bentuk minyak dipercayai mampu menarik sari-sari ketujuh unsur obat bersama baik. “Minyak Kutus Kutus diambil dari sari-sari semua unsur itu. Dengan cara gampang dipanasi, jadinya berjalan namanya infuse. Unsur minyak di dalam tetumbuhan aku keluarkan bersama minyak juga, makanya jadilah Kutus Kutus, minyak infuse,” papar Bambang.

Menurutnya Kutus Kutus tidak dibuat untuk menyembuhkan, namun membangunkan kebolehan diri supaya mampu menyembuhkan. Nama Kutus Kutus sendiri sebetulnya berasal dari bhs Bali yang berarti 88 atau simbol infiniti dan simbol kebaikan dalam falsafah penduduk Tiongkok.

Selain minyak, Kutus Kutus juga datang dalam bentuk sabun batangan. Bambang tak merencanakan produksi produk oral.

Menghadapi kontroversi

Bisnis Bambang bukannya tanpa hambatan, lebih-lebih dari orang-orang berlatarbelakang medis. Saat ini belum ada tinjauan ilmiah yang menjelaskan khasiat obat buatan Bambang.

“Mereka menyerang dikarenakan nggak ada ilmiah mirip sekali. Saya saja pulih selanjutnya aku bagikan ke teman-teman sembuh, apalagi? Tidak semua mampu dijelaskan secara ilmiah, namun ada efeknya,” kata dia.

Belum rintangan terlewati, dia juga mesti menghadapi oknum yang memalsukan produk karyanya. Lalu bagaimana membedakannya bersama minyak asli?

“Baru sesudah dirasakan bakal paham mana yang Kutus Kutus. (kalau yang belum tahu), sulit. Makanya yang belum kenal belilah di agen yang bersertifikat. Ketik Kutus Kutus, Googling di Google Map keluar. Yang masuk Google Map itu asli,” papar Bambang.

Soal izin, Kutus Kutus saat ini telah disetujui BPOM tak cuma di Indonesia, namun juga di sebagian negara layaknya Austria, Slovakia, Swiss, Jepang dan Amerika Serikat.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *