Apa Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan?
Memiliki keturunan adalah harapan semua pasangan suami istri. Sayangnya, tetap tersedia beberapa pasangan yang susah untuk mendapat kehamilan akibat mengalami infertilitas. Untuk itu, begitu banyak ragam cara pun ditempuh pasangan suami istri untuk memperoleh keturunan. Dua di antaranya yang lumayan kondang adalah bayi tabung dan inseminasi buatan.
Terapi untuk infertilitas
Infertilitas (ketidaksuburan) didefinisikan sebagai suasana pasangan suami istri tidak meraih kehamilan di dalam setahun sesudah terkait seksual secara teratur tanpa memakai kontrasepsi. Saat ini, pilihan terapi untuk infertilitas tetap berkembang.
Baca Juga
4 Gejala Anemia Sel Sabit pada Bayi
Bayi Gampang Sakit Kulit Akibat Terlalu Higienis?
Melahirkan Caesar seperti Aura Kasih, Perhatikan 4 Hal Ini
Misalnya saja, teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau assisted reproductive technology (ART). Bayi tabung dan inseminasi buatan tetap jadi teknologi reproduksi berbantu yang sering digunakan oleh pasangan suami istri untuk punyai keturunan.
Meskipun sama-sama merupakan teknologi reproduksi berbantu, sesungguhnya terkandung perbedaan antara bayi tabung dan inseminasi buatan. Nah, sebelum saat Anda dan pasangan pilih pilihan, sebaiknya kenali dulu lebih jauh mengenai bayi tabung dan inseminasi buatan.
Bayi tabung, apa itu? Inseminasi Buatan
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur medis bersama dengan pengambilan sperma dari pria dan sel telur dari wanita untuk dipertemukan di luar organ wanita (laboratorium) supaya berlangsung proses pembuahan. Prosedur mempertemukan sperma dan sel telur untuk proses pembuahan tersebut ditunaikan di sebuah fasilitas khusus, yakni cawan.
Setelah pembuahan terjadi, hasilnya (embrio) dimasukkan ke di dalam rahim wanita bersama dengan harapan bisa berlanjut jadi kehamilan. Prosedur IVF memberi peluang di dalam pilih sperma bersama dengan mutu terbaik dari pasangan pria.
Eksperimen IVF diawali sejak 1960-an oleh ilmuwan Robert Edwards dan dokter spesialis takaran Patrick Steptoe yang bertugas di King’s College London. Setelah melalui serangkaian eksperimen, lahirlah untuk pertama kalinya bayi yang lewat prosedur IVF pada tahun 1978.
Di Indonesia, IVF udah tersedia sejak tahun 1988. Sejak itu, IVF jadi harapan baru di dalam penanganan infertiliitas hingga waktu ini. Meskipun begitu, angka keberhasilan IVF bervariasi, yakni berkisar 30-40%, dan terbujuk oleh beberapa faktor. Jika IVF ditunaikan di atas umur 35 tahun, angka keberhasilannya bakal mengalami penurunan secara signifikan.
Dalam proses bayi tabung tersedia beberapa tahapan yang wajib dijalani. Di antaranya, pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat pembesar sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur.
Selanjutnya, pembuahan sel telur oleh sperma, pengembangan dan penanaman embrio, serta menanti hasilnya hingga berlangsung kehamilan. Durasi yang dibutuhkan untuk menjalankan prosedur IVF kurang lebih selama 2 minggu.
Terdapat beberapa suasana di mana pasangan bisa menjalankan program bayi tabung. Yaitu, pria bersama dengan infertilitas berat, wanita tanpa saluran sel telur (tuba falopi) atau terhambat, umur yang lebih tua, dan bermacam masalah infertilitas yang gagal bersama dengan penyembuhan lainnya.
Prosedur inseminasi buatan
Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) merupakan prosedur medis berwujud pemasukan sel sperma pria bersama dengan mutu terbaik ke di dalam rahim wanita untuk memudahkan proses pembuahan sperma pada sel telur wanita. Sperma tersebut dicuci dan dipadatkan terutama dahulu sebelum saat dimasukkan ke rahim bersama dengan memakai kateter lewat leher rahim.
Untuk menaikkan bisa saja pembuahan, inseminasi buatan kebanyakan ditunaikan kira-kira periode ovulasi wanita (pelepasan sel telur matang dari indung telur). Tingkat keberhasilan inseminasi buatan terbujuk oleh beberapa faktor, di antaranya umur wanita dan penyebab infertilitas. Jika ditunaikan setiap bulan, inseminasi buatan punyai tingkat keberhasilan hingga 20% per siklus.
Melalui beberapa pemeriksaan, seperti USG, dokter bakal lihat gejala ovulasi. Selain itu, tersedia kalanya dokter bakal beri tambahan suntikan hormon yang bisa merangsang pelepasan sel telur pada waktu yang diharapkan.
Prosedur IUI perlu waktu yang relatif singkat, yakni kira-kira 15-20 menit. Selanjutnya, dokter bakal berharap Anda kembali 2 minggu sesudah itu untuk menegaskan adanya kehamilan atau tidak sesudah prosedur IUI.
Inseminasi buatan umum ditunaikan pada beberapa kondisi, seperti jumlah sperma yang rendah pada pria atau penurunan motilitas sperma. Selain itu, inseminasi buatan termasuk bisa ditunaikan jikalau pasangan mengalami infertilitas yang tidak diketahui sadar penyebabnya, endometriosis, penurunan mutu lendir serviks (leher rahim), hingga alergi pada air mani.
Secara umum tingkat keberhasilan bayi tabung sesungguhnya lebih besar daripada inseminasi buatan. Namun, tersedia prinsipnya, dokter bakal sesuaikan terapi infertilitas yang cocok bersama dengan suasana Anda dan pasangan. Tak jarang pada prosesnya, inseminasi buatan dicoba terutama dahulu sebelum saat jalankan prosedur bayi tabung. Faktor-faktor lainnya termasuk wajib dipertimbangkan, seperti cost dan pengaruh samping. Karena itu, diskusikanlah sebaik bisa saja suasana Anda bersama dengan dokter supaya bisa memperoleh terbaik.